HUMAS, Surabaya - Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Utsmani Bondowoso. Empat dosen dari kampus yang berkomitmen mencetak cendekiawan Muslim berkarakter tersebut berhasil lolos sebagai presenter dalam ajang bergengsi 7th Annual Conference for Muslim Scholars (ANCOMS) 2025 yang diselenggarakan oleh Kopertais Wilayah IV Jawa Timur.

Ke Empat dosen tersebut adalah Dawimatus Sholihah, Ita Marianingsih, Haqiqotus Sa’adah dan Muhammad Mondir. ANCOMS 2025 merupakan forum ilmiah tahunan yang mempertemukan para akademisi, peneliti dan mahasiswa Muslim dari berbagai wilayah untuk berdiskusi, berbagi ide, serta mempresentasikan hasil penelitian di bidang studi Islam dan isu-isu kontemporer yang relevan. Ajang ini diselenggarakan secara rutin oleh Kopertais Wilayah IV Surabaya dan telah menjadi wadah bergengsi untuk menumbuhkan semangat keilmuan, memperkuat jaringan akademik serta menampilkan karya riset terbaik dari perguruan tinggi Islam.

Pada penyelenggaraan tahun ini, panitia ANCOMS menerima hampir 1.000 artikel dan abstrak dari berbagai kalangan. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, hanya 155 peserta yang dinyatakan lolos sebagai presenter dan diundang untuk memaparkan hasil penelitiannya dalam konferensi yang akan digelar di Hotel Santika Premier Gubeng, Surabaya, pada 23–24 Oktober 2025.

Keberhasilan Empat dosen STAI Al-Utsmani Bondowoso ini menjadi bukti bahwa kampus tersebut semakin diakui eksistensinya di tingkat regional dan nasional. Dengan keterlibatan mereka dalam forum ilmiah internasional, diharapkan akan memperluas jaringan akademik kampus serta meningkatkan reputasi STAI Al-Utsmani Bondowoso sebagai perguruan tinggi Islam yang progresif dan berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan berbasis nilai-nilai Islam.

Selain menjadi ajang presentasi ilmiah, ANCOMS juga berperan sebagai sarana publikasi ilmiah. Artikel yang lolos dan dipresentasikan akan diterbitkan dalam prosiding atau jurnal terakreditasi nasional, sehingga memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi akademik dosen. Hal ini sejalan dengan upaya kampus dalam mendukung dosen untuk aktif meneliti, menulis dan mempublikasikan karya ilmiahnya.

Tahun ini, ANCOMS 2025 mengangkat tema besar From Local Wisdom to Global Harmony: Nurturing Love and Tolerance in Islamic Scholarship. Tema tersebut menyoroti pentingnya mengangkat kearifan lokal sebagai sumber inspirasi untuk membangun harmoni global, dengan menumbuhkan nilai-nilai cinta, toleransi, dan kemanusiaan dalam khazanah keilmuan Islam. Melalui tema ini, diharapkan para cendekiawan Muslim dapat menghadirkan kontribusi nyata dalam memperkuat wajah Islam yang moderat, damai dan rahmatan lil ‘alamin.

Salah satu dosen yang lolos, Ita Marianingsih, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan tersebut. “Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berkontribusi dalam dunia penelitian dan pengembangan ilmu Islam. ANCOMS memberi ruang bagi dosen-dosen di daerah untuk tampil dan bersuara di kancah nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua STAI Al-Utsmani Bondowoso Dawimatus Sholihah memberikan apresiasi dan dukungan penuh atas capaian tersebut. Menurutnya, prestasi ini tidak hanya membanggakan secara individu, tetapi juga menjadi refleksi dari komitmen institusi dalam mendorong budaya akademik yang unggul dan inovatif. “Kami berharap prestasi ini dapat menginspirasi dosen lain untuk terus berkarya dan aktif berpartisipasi dalam forum ilmiah tingkat nasional maupun internasional,” katanya.

Dengan capaian ini, STAI Al-Utsmani Bondowoso semakin menegaskan diri sebagai kampus yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, serta konsisten menanamkan nilai-nilai keislaman yang moderat, toleran dan berorientasi pada kemaslahatan umat. Partisipasi Empat dosennya dalam ANCOMS 2025 menjadi langkah nyata menuju kampus yang berdaya saing dan berkontribusi dalam menciptakan harmoni global melalui keilmuan Islam. (*)